Kendaraan saat ini sangat penting sekali untuk gas buangnya.Karena
emisi gas buang yang dihasilkan oleh suatu kendaraan harus benar-benar ramah
lingkungan.Untuk itu dibuat standart international yang dikenal istilah
euro,untuk negara maju kendaraan sudah menggunakan euro V.
Banyak dari pabrikan agar memberikan tambahan komponen agar gas
buangnya menjadi masuk standar pemerintah.Dan hasilnya jika ditest dengan
diesel gas analyzer maka nilainya juga masuk dalam standar uji emis diesel
engine.
Di mitsubishi pajero sport atau triton yang menggunakan engine
common rail system dilengkapi dengan sebuah exhaust gas recirculation ( EGR
System ).Fungsi dari komponen ini adalah untuk menyalurkan sisa gas buang dari
sisa hasil pembakaran dimasukan lagi kedalam ruang bakar.
Sehingga gas buang tersebut akan dibakar ulang dan akhirnya
diperoleh hasil emisi gas buang yang bersih dan ramah untuk lingkungan.Karena
sering dilewati oleh gas buang yang mengandung kotoran asap dan jelaga sehingga
sering kali kotoran hitam menumpuk di valve ini.
Motor egr membuat valve bergerak untuk membuka dan menutup saluran
sesuai perintah dari engine control unit.Dari beberapa sensor memberi masukan
untuk ecu agar motor valve egr bergerak sesuai dengan beban putaran engine.Jika
dilihat dari kontruksinys motor bergerak berputar namun valve bergerak kebawah
dan keatas.
Ini dikarenakan ada sebuah mekanisme untuk merubah gerakan putar
dari motor egr untuk menjadi gerakan mendorong ke valvenya.Egr motor bisa rusak
dengan gejala check engine menyala dan dilakukan scan injeksi terbaca EGR
System.Trouble ini bisa dihapus dan jika kendaraan dibuat jalan kencang dan
perjalanan jauh akan muncul kembali trouble yang sama.
Penggantian motor egr diperlukan agar system gas buang dapat
terjaga kadar emisinya yang bersih.Karena jika rusak maka sisa pembakaran tidak
ada yang disirkulasikan kedalam ruang bakar untuk dibakar bersama tekanan
komprsesi.Karena kotoran yang menumpuk dan tidak pernah untuk dibersihkan juga
membuat egr valve akan macet dan menyebabkan egr motor akan rusak.
Untuk itu pemeriksaan pada egr valve perlu dilakukan setiap
berkala 10.000 km.Karena dipastikan akan menumpuk kotoran sisa gas buang di
dalam egr valve.Jika kotoran sampai menumpuk terlalu banyak maka efeknya adalah
tenaga mesin akan hilang.
Setelah dilakukan pembongkaran dan pembersihan egr valve maka
saluran akan menjadi bersih kembali.Tenaga engine akan menjadi seperti sedia
kala dan tentunya kerusakan pada egr motor dapat dihindari.Sebenarnya jika kita
rutin untuk melakukan service berkala maka hal-hal kecil akan segera terdeteksi
sehingga kerusakan tidak akan secara tiba-tiba.
Dengan rutin membersihkan EGR maka kemungkinan kecil kerusakan
akan terhindari.Karena dengan kondisi egr yang bersih maka pergerakan motor
akan lebih baik.Berbeda jika egr kotor dan menyumbat maka pergerakan motor akan
terganggu.
Share This :
comment 0 comments
more_vert