Saat dalam kondisi mogok,
biasanya para pemilik mobil bertransmisi manual akan melakukan berbagai usaha
untuk bisa menghidupkan kembali kendaraannya. Salah satunya dengan menjumpernya mobil
dan mendorongnya sekuat tenaga.Namun untuk transmisi matic jika mogok sebaiknya
dilakukan derek atau gendong kendaraan untuk dibawa kebengkel.
Namun, hal itu tidak
demikian jika transmisi yang dianut mobil merupakan transmisi otomatis (AT).
Sebab banyak yang beranggapan tak boleh mendorong dan menderek mobil jenis
matik, karena berpotensi mengalami kerusakan yang luas.
Ada hal yang perlu
diketahui saat menderek kendaraan dengan transmisi automatis.Santa pengint dan
anda harus wajib tahu agar tidak terjadi kerusakan yang lebih parah pada
komponen tranmsisi otomatis.
Melakukan penderekan mobil matik sebetulnya sah-sah saja.
Asalkan, roda penggerak mobil tidak dibiarkan melaju secara terbalik.Boleh saja
roda penggeraknya tapak ke jalan dan berputar.Kemudian jarak kendaraan yang
boleh diderek juga dibatasi yaitu kurang lebih 25 km.Jika melebihi bisa
menyebabkan temperature oil matic akan panas dan dapat merusakn komponen
maticnya.
Jug ajika kendaraan diderek dengan jangkauan yang jauh maka
perlu ditambahkan oli matic.Jika pada stick oli ada dibagian atas yaitu full
maka perlu ditambah lagi kurang lebih 1 liter oli maticnya.Ini bertujuan saat
kendaraan di derek semua komponen matic terendam oleh oli sehingga terjadi
pelumasan di system maticnya.
Info service Dan tips merawat kendaraan yang jarang dipakai
Komponen matic di lumasi oleh oli dengan bantuan oil pump yang
berputar sesuai dengan putaran mesin.Jika mesin mogok maka di matic tidak
terjadi pelumasan.Apalagi ketika di derek saat kendaraan jalan komponen
transmisi juga berputar.Untuk itu perlu ditambahkan oli yang lebih.
Roda penggerak yang dimaksud itu roda yang menerima aliran
tenaga dari mesin. Untuk Avanza,pajero sport, misalnya, roda penggeraknya
belakang. Sedangkan Mitsubishi xpander,Suzuki Ertiga dan Nissan Grand
Livina ada di roda depan.Banyak kendaran dengan tipe tertentu baik untuk
penggerak roda depan atau belakang jika di derek maka perlu mengetahui cara dan
bagaimana saat kendaraan diderek.
Pada saat dilakukan
penderekan ketika mogok dan roda penggerak dibiarkan memutar terbalik, tentu
hal tersebut dipaksakan. Alhasil akan merusak komponen mobil matik. Dia akan
muterin paksa dalaman matiknya, terutama di dalamnya ada komponen one
way clutch (kopling
satu arah).
Jika diputar balik saat didorong, bisa mempercepat umur
keruksan komponen part tersebut.One way clutch merupakan komponen yang sangat
penting di mobil matic jika sudah rusak maka dapat menyebabkan hal yang tidak
normal saat kendaraan berjalan.
Apabila ingin melakukan
pemindahan mobil saat mengalami mogok di tempat atau situasi salah, sebetulnya
sah-sah saja. Asal kecepatannya tak lebih dari 30 kilometer per jam dengan
jarak tempuh kurang lebih 25 km.Jadi lebih dari 30 kilometer per jam sudah tidak
boleh atau tidak disarankan.
Karena untuk menghindari safety dan kerusakan pada
komponen matic.Mesin mogok juga system pengereman tidak maksimal maka sebaiknya
di lakukan derek dengan kecepatan dibawah 30 km/jam.
Jangan lupa saat didorong atau diderek, pastikan posisi tuas transmisi
pada posisi N alias netral.Mengapa demikian karena jika pada posisi D atau P
bahkan posisi R akan membuat komponen didalam transmisi otomatis akan
rusak.Yang seharusnya komponen diam dipaksa untuk berputar sesuai dengan
putaran roda.
Demikian
yang dapat saya sampaikan di artikel kali ini tentang transmisi otomatis.Jadi
jika kendaraan anda mogok dijalan maka sebaiknya baca info di google agar tidak
terjadi kerusakan yang lebih fatal.Informasi penting ini semoga dapat membantu
para pemilik kendaraan yang sekarang hamper semua kendaraan menggunakan
transmisi otomatis.
Share This :
comment 0 comments
more_vert