Kemudahan transportasi umum sekaligus kemacetan lalu-lintas mungkin kerap membuat Anda mengurungkan niat menggunakan kendaraan pribadi untuk beraktivitas sehari-hari. Namun, Mobil yang jarang dipakai pun perlu perawatan guna memastikan kinerjanya tetap baik.
Mobil yang jarang digunakan mempunyai banyak keuntungan dan juga kekuranganya.Salah satu keuntungannya, mobil Anda tidak menempuh kilometer sebanyak mobil yang dipakai rutin. Sehingga bila Anda berniat menjual kembali, jumlah kilometer yang sedikit sehingga akan menambah nilai harga jual kendaraan itu sendiri.
Selain itu performa mesin juga masih terjaga, karena mesin jarang bekerja keras seperti mobil yang dipakai setiap hari.Namun, tidak sedikit juga kekurangan mobil yang jarang dipakai. Selain masalah pada usia baterai atau aki, masalah lain seperti flat spot atau kondis ban yang rata karena menahan beban kendaraan dalam jangka waktu yang lama.
Selain itu, jika mesin jarang dinyalakan, oli mesin berpotensi menggumpal. Tangki bensin pun akan menjadi lembap dan menimbulkan kemungkinan berkarat, apalagi jika bensin yang berada di dalamnya tidak banyak.Berikut beberapa tip yang bisa Anda lakukan untuk menghindari masalah saat mobil jarang dipakai.
1.Anda sebaiknya mencabut kabel daya pada aki mobil jika memang tidak berencana memakai mobil dalam waktu yang lama.Dengan melepas kabel accu, risiko aki kehilangan daya atau sering disebut dengan istilah tekor pun berkurang. Ingat, saat mencabut kabel daya aki, terlebih dahulu lepaskan kabel negatif baru kabel positif.
Menurut Informasi secara teknik agar daya dan usia aki terjaga, sesekali mesin harus dinyalakan. Namun banyak yang salah kaprah dengan memanaskan kendaraan di tempat.Untuk memanaskan mobil dalam kondisi diam di tempat tidak cukup maksimal disebabkan RPM yang kurang tinggi.Lebih baik di bawa jalan sebentar, agar RPM bisa tercapai di untuk membuat arus listrik ke aki maksimal. Paling ideal itu di atas angka 2.000 RPM.
2.saat mobil jarang dipakai, pastikan kondisi tangki bahan bakar terisi cukup.Tangki yang tidak terisi penuh menyebabkan adanya ruang udara yang tersisa.
Jika terdapat ruang udara maka bahan bakar minyak (BBM) di tangki akan mengembun ketika malam hari dan embun tersebut akan mencair pada siang hari. Uap air juga dapat menyebabkan karat dan korosi pada tangki BBM.
3.Ganti oli mesin jika berencana menyimpan kendaraan selama lebih dari 30 hari. Apalagi jika mobil tidak dipanaskan sama sekali.Oli bekas mengandung asam, kelembapan, dan efek samping dari pembakaran sebelumnya yang dari waktu ke waktu dapat menyebabkan korosi di dalam mesin.
Pada dasarnya kalau lama tidak dipakai yang diperlukan adalah periksa kondisi olinya apakah warna berubah, kekentalannya terutama diperhatikan. Bila semua itu tidak berubah, maka oli tidak perlu diganti.
Perubahan warna yang terjadi seperti dari merah menjadi hijau menunjukkan kalau oli terkontaminasi. Sementara untuk kekentalan jika oli menjadi seperti jelly, hal tersebut menjadi indikasi kalau oli sudah harus diganti.
4.Membersihkan sampah didalam mobil.Semua sampah, remah dan sisa makanan sebaiknya disingkirkan dari dalam kabin kendaraan.Tidak sengaja meninggalkan sisa barang di dalam mobil bisa mengundang hewan pengerat, serangga dan hewan penyusup lain. Tambahkan penyegar udara atau produk penolak bau, sehingga udara di dalam kabin tidak berbau pengap.
Pastikan mobil terkunci dengan semua jendela tertutup untuk mengurangi debu dan untuk mencegah serangga masuk ke dalam kabin.
5.Cuci bersih kendaraan dan parkir dalam garasi tertutup yang kering. Anda dapat menutup seluruh badan mobil menggunakan kain penutup kendaraan.Menggunakan penutup sangat disarankan untuk menghindari cuaca yang ekstrem. Jika lokasi penyimpanan mobil Anda memiliki kelembapan udara tinggi, pastikan memilih penutup yang tepat agar mobil tidak menjadi lembap.
Baca juga Kapan waktunya dilakukan penggantian minyak rem pada mobil
Baca juga Kapan waktunya dilakukan penggantian minyak rem pada mobil
Share This :
comment 0 comments
more_vert