Menyalurkan tenaga ke transmisi adalah tugas dari kopling di
sistem kerja mesin. Pada mobil transmisi manual, kopling sendiri terbagi dalam
empat komponen pentin, yakni flywheel,
clutch disc, cover clutch, dan release bearing. Jika terjadi kerusakan pada
komponen tersebut maka tidak ada cara lain kecuali membongkarnya.
Kerusakan yang sering terjadi pada kopling yaitu aus pada
koplingnya karena usia atau salah pemakaian dari drivernya.Untuk itu cara
penggunaan yang tepat dan sesuai procedure membuat umur dari kopling akan tahan
lama.Salah satunya adalah dengan jangan injak kopling setengah dan gunakan gigi
transmisi secara benar sesuai dengan kecepatan kendaraan.
Karena kopling menjadi salah satu komponen penting untuk
dikenali, jangan sampai habis atau rusak, karena pasti akan bikin pusing
kepala. Nah, agar kesulitan itu tidak menjangkit, ada baiknya Anda mengenali
gejala-gejala pada komponen tersebut. Kerusakan pada kopling bisa dideteksi
sebagai langkah awal persiapan mencegah terjadi kerusakan yang lebih besar, dan
ujungnya ongkos perbaikan mahal.
Cukup sensitif terhadap kendaraan sendiri memang lebih banyak
keuntungannya ketimbang cuek, karena kerusakan bisa dideteksi sedini mungkin.
Sehingga bisa mengantisipasi dan langsung melakukan upaya pengecekan atau
perbaikan. Setidaknya ada tiga gejala yang bisa dirasakan ketika kopling
mengalami gangguan.
1.Gejala yang bisa langsung terasa adalah ketika pedal kopling
terasa lebih keras ketika ditekan. Situasi ini mudah dikenali jika memang
keseharian Anda mengendarai kendaraan itu sendiri.Keras bisa diakibatkan kampas
kopling yang sudah aus dan habis sehingga persinggungan kampas kopling dengan fly
wheel langsung mengena tanpa ada pengereman dari kampas kopling.Dalam hal ini
adalah besi dengan besi bergesekan.
Info service Cara perawatan sederhana agar mobil matic tetap awet
Selain itu kondisi keras bisa diakibatkan oleh rumah dari
release bearing sudah kering.Semua grease sudah membatu yang akhirnya
pergerakan bearing untuk menekan matahri atau clutch cover terasa berat.Gesekan
dengan rumah release bearing tidak lancar.Jika terjadi demikian maka perlu
dilakukan over houle kopling untk pelumasan release bearing.
2.Hilangnya tenaga engine. Jadi, kondisi ini terjadi ketika
transmisi sudah dimasukkan ke gigi satu, kemudian kopling diangkat setengah
atau lebih, kemudian gas tidak ditekan mobil tidak berjalan. Sebab biasanya,
ketika kopling diangkat setengah tanpa gas harus ditekan, mobil sudah bisa
berjalan. Namun ketika kopling mulai bermasalah, mobil tidak berjalan.
Hal semacam ini membuktikan bahwa kopling benar benar sudah
habis atau aus yang terlalu parah.Bisa sampai tinggal besinya sehingga
kendaraan tidak bisa jalan sama sekali.Hanya terdengar gas yang rpm nya naik
namun kendaraan tidak bergerak.Apabila sudah terjadi semacam ini maka perlu
dilakukan over houle kopling dang anti kopling secara assy untuk lebih baiknya.
3.Hilangnya free play kopling. Ini berarti kopling harus dilepas
lebih tinggi dari semestinya, biasanya pada kondisi normal di mana freeplay
masih belum hilang, kopling tidak perlu diangkat terlalu tinggi untuk bisa
berjalan.Penyetelan free play harus dilakukan dengan baik dan benar sesuai
gerak bebas dari kopling.
Karena salah penyetelan akan membuat kopling menjadi cepat aus
dan rusak.Misalkan distel free play posisi tinggi maka saat pedal kopling
diangkat lebih tinggi baru kendaraan berjalan.Nah ketika pada jalan menanjak
ada peralihan kopling dan gas untuk kendaraan agar jalan maka akan membuat
kopling cepat aus karena salah penggunaan.
Oleh karena itu, ketika salah satu kondisi yang disebutkan di
atas sudah Anda rasakan, maka sebaiknya periksakan kendaraan, daripada nantinya
Anda harus mengeluarkan dana lebih besar untuk mengganti set kopling. Pasalnya,
jika sudah parah dan arus menganti seluruh komponen kopling, biayanya bisa
mencapai 2,1 juta.Bahkan bisa lebih tergantung dari type dan jenis kendaraan
karena harga tiap komponen spare part berbeda-beda.
Share This :
comment 0 comments
more_vert